Dunia yang terlalu penuh dan layar yang terlalu tenang
Coba buka Pinterest. Ketik kata aesthetic. Lalu lihat hasilnya. Rak kayu, selimut linen, kopi dalam gelas bening, bunga mati, cahaya sore yang hangat tapi entah mengapa selalu terasa sedikit kesepian. Warna-warna pastel. Noise halus. Semua tampak seperti hidup yang dirancang agar tidak gaduh.
Sekarang buka Mahjong Ways 2.
Dan entah kenapa, rasanya mirip.
Simbol-simbol Cina berkilau. Musik yang pelan tapi punya beat kecil tersembunyi. Transisi yang tidak terburu-buru. Warna emas yang tidak menyilaukan tapi cukup untuk membuat mata berhenti sejenak. Ada ketenangan yang aneh. Sesuatu yang tidak dikejar tapi terus memanggil.
Apakah ini game atau ritual visual? Belum tentu jawabannya sederhana.
Feed TikTok dan filosofi acak
Seorang pengguna TikTok memulai perdebatan ini. Videonya menampilkan permainan Mahjong Ways 2 dengan filter vintage. Diberi caption, “More aesthetic than my Pinterest board”. Lalu ribuan komentar berdatangan. Ada yang setuju. Ada yang marah. Ada yang membahas Taoisme.
Ya. Taoisme.
Karena tentu saja internet akan membawa segalanya ke filsafat.
“Mahjong itu kan berasal dari budaya Timur, dan permainannya merepresentasikan harmoni,” tulis seseorang. “Scatter hitam adalah kekacauan yang tertata. Seperti Yin dalam lingkaran Yang.”
Komentar itu dapat 13 ribu likes.
Lalu muncul balasan: “Kayak mantan yang datang pas hidup lagi tenang.”
Dan entah bagaimana, dari satu video soal estetika visual, diskusi berpindah ke soal nasib, eksistensi, dan kenapa orang bisa begitu terpaku pada simbol berwarna hitam yang hanya muncul sesekali.
Scatter hitam jadi mitos kecil di tengah hiruk-pikuk digital. Simbol diam yang bikin hati deg-degan.
Estetika kekosongan dan harapan digital
Buat orang luar, game ini mungkin terlihat biasa saja. Tapi bagi pemainnya, ada sesuatu yang lain. Simbol-simbolnya bukan sekadar bentuk. Mereka bergerak dengan ritme tertentu. Seolah ada koreografi yang tak pernah dijelaskan tapi dirasakan.
“Gue suka pas ubin-ubinnya hancur satu-satu,” kata Fia, 24 tahun, pengguna aktif yang mengaku main tiap malam jam 1. “Kayak nonton hidup lo dibongkar pelan-pelan, terus diatur ulang. Tapi lo gak bisa ngapa-ngapain. Cuma nonton.”
Ada kenikmatan di situ. Dalam pasifnya. Dalam tidak bisa berbuat apa-apa tapi tetap berharap. Dalam menunggu scatter hitam datang, sambil tahu dia bisa saja tidak datang sama sekali.
Tapi saat datang, semua berubah. Sekejap. Lalu diam lagi.
Rasanya seperti jatuh cinta diam-diam.
Lebih dari permainan, kurang dari jawaban
Mahjong Ways 2 akhirnya menjelma jadi lebih dari sekadar hiburan. Dia jadi tempat melarikan diri yang indah. Versi digital dari duduk di pojokan galeri seni sambil pura-pura mengerti makna lukisan.
Beberapa orang menjadikannya ritual. Main sebelum tidur. Main setelah berdebat. Main saat hari terlalu sepi. Karena di layar kecil itu, hidup terasa bisa dipahami. Simbol muncul, menghilang, tergantikan, dan ulang lagi. Ulang terus.
Dan kalau beruntung, scatter hitam muncul. Seolah bilang, hei kamu masih ada. Masih layak diberi kejutan kecil.
Di Twitter, ada yang bilang scatter hitam itu kayak sahabat lama yang tiba-tiba nyapa. Satu notifikasi yang bikin hidup terasa gak sepi-sepi amat.
Tentu, semua ini berlebihan. Tapi bukankah manusia memang suka melebih-lebihkan hal yang mereka tidak mengerti?
Seni digital atau simulasi harapan?
Banyak yang menyebut Mahjong Ways 2 sebagai simulasi. Tapi bukan simulasi realita. Lebih tepat disebut simulasi harapan.
Bayangkan. Kamu tahu hasilnya acak. Tapi kamu tetap menunggu. Menatap layar dengan intensitas yang biasanya hanya kamu berikan ke orang yang kamu suka. Kamu menanti sesuatu yang tidak pernah pasti. Dan itu terjadi berkali-kali.
Orang-orang bilang itu candu.
Tapi ada juga yang bilang itu meditasi.
Lalu muncul lagi satu teori. Mahjong adalah bentuk seni visual yang interaktif. Bukan seperti lukisan yang diam. Tapi bukan juga seperti film yang bergerak sendiri. Ini semi-interaktif. Kamu bisa tekan tombol. Tapi hasilnya tetap tak bisa kamu atur.
Kamu hanya bisa menerima. Dan menyukai prosesnya.
Dan di era ketika semuanya ingin dikendalikan, permainan seperti ini jadi semacam pengingat. Bahwa hidup kadang harus dibiarkan berjalan. Tanpa peta. Tanpa jaminan.
Tanpa janji scatter hitam akan datang.
Antara emosi dan estetika
Dalam dunia digital yang penuh visual murahan, game ini punya keindahan yang konsisten. Tidak mencolok. Tapi juga tidak membosankan. Ada warna emas yang hangat. Ada simbol Cina yang terlihat seperti lukisan tinta. Ada gerakan yang seperti angin pelan.
Dan yang paling penting, ada rasa penasaran.
Scatter hitam bukan cuma simbol. Tapi momen. Peristiwa kecil yang bikin detak jantung meningkat. Lalu turun lagi. Lalu ulang dari awal. Dan begitu seterusnya.
“Kayak nunggu balasan chat dari gebetan yang onlinenya centang biru tapi gak bales,” kata seorang pengguna dengan jujur dan sedikit pahit.
Penutup yang dibiarkan terbuka
Apakah Mahjong Ways 2 benar-benar lebih estetik dari Pinterest?
Gak ada jawaban pasti. Tapi yang jelas, dia lebih jujur. Dia tidak menawarkan resolusi. Tidak menjanjikan inspirasi. Tapi memberi ruang kecil untuk diam. Untuk menunggu. Untuk merasa.
Dan mungkin itu yang dibutuhkan orang sekarang.
Satu layar kecil, beberapa simbol, dan harapan samar bahwa sesuatu akan datang.
Entah dalam bentuk scatter hitam.
Entah dalam bentuk lain yang belum kita kenal.