Bukan Cuma Game Receh, Mahjong Ways 2 Sekarang Jadi Ritual Pagi Gen Z Sebelum Ngantor, Selevel Ngopi dan Scroll Twitter

Merek: INDORAJA
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Dari Ngopi ke Ngemahjong

Dulu pagi-pagi itu ya kopi. Hitam, manis, kadang pahit. Diseruput sambil duduk termenung atau buka Twitter, baca berita, atau sekadar ngecek apakah dunia masih utuh setelah tidur semalam. Sekarang beda. Di meja coworking space atau halte TransJakarta, anak-anak Gen Z ini sibuk menggerakkan jempol, matanya menatap intens layar HP. Bukan chat gebetan. Bukan email kantor. Tapi Mahjong Ways 2.

Kalau kata Rafi, 25 tahun, karyawan agensi di Jakarta Selatan, ini udah jadi semacam sarapan rohani. "Kayak lo meditasi pagi, cuma bedanya gue dengerin suara koin sama liat scatter item yang kadang muncul kayak mantan ngajak balikan pas kita udah sembuh."

Kenapa Mahjong? Kenapa Sekarang?

Game ini bukan baru. Mahjong Ways 2 udah wara-wiri dari dulu. Tapi entah kenapa, baru belakangan ini jadi semacam tren pagi. Bukan tren viral di TikTok yang nyala seminggu terus hilang kayak mantan selebgram. Ini bertahan. Tumbuh pelan tapi pasti. Kayak kopi hitam yang pahitnya pelan-pelan bikin candu.

Beda dari game biasa yang tujuannya jelas, Mahjong Ways 2 ini semacam gacha spiritual. Ada unsur ketidakpastian yang justru bikin candu. Dan yang bikin tambah gatal: scatter hitam.

Scatter Hitam: Simbol Harapan yang Menipu?

Jadi gini. Di Mahjong Ways 2, ada yang namanya scatter hitam. Munculnya jarang. Tapi tiap kali nongol satu, napas nahan. Dua, jantung mulai deg-degan. Tiga, lo mulai berdoa. Empat? Entah kenapa lebih sering nyangkut di tiga.

"Itu scatter hitam kayak nasib. Munculnya nggak bisa ditebak. Kadang kayak udah di depan mata, eh ilang. Kayak lo naksir temen sekantor, udah sering ngobrol, udah ngasih kode, eh ternyata dia balikan sama mantannya," kata Caca, 23 tahun, anak kreatif yang ngaku belum bisa move on dari scatter ketiga.

Entah siapa yang pertama kali menyebut itu 'scatter hitam' tapi istilah ini menyebar dengan liar. Ada yang bilang itu cuma efek visual. Ada yang bilang itu sinyal keberuntungan. Ada juga yang percaya itu ujian iman.

Pengalih Dunia Nyata

Ada yang bilang main ini pagi-pagi itu pengalih. Pelarian sebelum menghadapi email dari bos, klien yang minta revisi jam 7 pagi, atau simply... hidup yang membosankan.

"Gue udah jarang buka WhatsApp pagi-pagi. Gue takut. Yang ada isinya deadline atau grup keluarga share video lucu yang nggak lucu. Jadi mending gue buka game ini. Lebih bisa dikendalikan," kata Adhit, pegawai bank yang ngaku udah dua minggu lebih rajin nyari scatter daripada baca laporan keuangan.

Apakah ini kabar buruk? Mungkin. Tapi juga bisa jadi refleksi bahwa kita, generasi ini, butuh sesuatu yang nggak bisa ditebak. Sesuatu yang memberi ilusi harapan tanpa janji.

Bukan Sekadar Hiburan

Yang bikin Mahjong Ways 2 bertahan bukan cuma tampilannya yang lucu. Bukan karena warna-warna pastel atau suara koin jatuh yang entah kenapa menenangkan. Tapi karena dia menyediakan ruang. Ruang antara realita dan ekspektasi. Ruang yang biasanya diisi oleh kopi, musik, atau obrolan receh pagi-pagi.

Sekarang ruang itu diisi sama scatter hitam. Yang munculnya nggak pasti tapi selalu ditunggu. Ada sensasi absurditas yang terasa akrab. Seperti hidup, kan? Kita bangun pagi, berharap ada kabar baik. Tapi yang datang malah email HR.

Antara Meditasi dan Kecanduan

Tentu ini bukan sekadar soal game. Ini soal kebiasaan. Soal bagaimana generasi muda membangun ritual paginya. Dulu bangun tidur liat notif Twitter. Sekarang? Buka Mahjong. Coba sekali. Pura-pura nggak berharap. Tapi begitu scatter pertama nongol, lo tahu... lo akan kembali besok.

Adakah yang salah? Belum tentu. Selama masih tahu kapan berhenti. Selama scatter hitam itu tetap jadi simbol harapan, bukan obsesi.

Karena toh hidup ini memang soal menunggu hal-hal yang nggak pasti. Kadang yang lo tunggu datang. Kadang cuma numpang lewat.

@INDORAJA