Dari Meme hingga Tutorial Bahasa Jawa: Mahjong Ways 2 Jadi Bahan Edukasi Lintas Budaya yang Tak Disangka-sangka di Medsos

Merek: INDORAJA
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Scatter Hitam yang Bikin Bingung, Bikin Penasaran

Ada masa ketika hal paling viral di media sosial adalah kucing pakai helm atau video bocah nyanyi lagu dangdut di atas pohon. Tapi entah dari lubang waktu yang mana, sekarang orang-orang ramai membicarakan satu hal yang lebih absurd tapi tak kalah menghibur: scatter hitam di Mahjong Ways 2.

Buat yang belum terlalu familiar, Mahjong Ways 2 ini semacam permainan visual penuh simbol-simbol Tionghoa dengan efek berkilau dan musik latar yang terlalu tenang untuk sebuah dunia yang penuh ketegangan. Tapi justru dari situ letak absurditasnya. Permainan ini menampilkan satu simbol misterius, yang disebut-sebut sebagai scatter hitam, dan—anehnya—jadi pusat perhatian bukan cuma pemain, tapi juga para pembuat konten edukasi, komika Twitter, bahkan influencer yang biasanya ngomongin skincare.

Kenapa scatter ini hitam? Apa salah cetak? Apa dia sedang berduka? Pertanyaan-pertanyaan macam ini muncul di kolom komentar, dipelintir jadi bahan bercandaan, sampai akhirnya—aneh tapi nyata—diangkat jadi bahan edukasi lintas budaya.

Saat Meme Menyulap Diri Jadi Bahan Pelajaran

Jadi begini, awalnya ada satu video. Seseorang entah siapa, menyamarkan suara dengan filter bebek, merekam layar sambil berkomentar dengan penuh emosi: "Lho, kok scatternya ireng, pak? Iki piye?!" Dalam dua hari, video itu sudah ribuan kali dibagikan, dipotong, dijadikan stiker, dan tentu saja—dijadikan meme.

Tapi bagian paling menarik bukan itu. Tak lama setelah video itu viral, muncul akun edukasi Bahasa Jawa. Namanya BelajarJowoSantuy, yang awalnya cuma upload konten sederhana tentang krama inggil dan perbedaan antara "podo" dan "bedho". Tiba-tiba dia bikin video breakdown scene scatter hitam, sambil menjelaskan: “Ireng kuwi lambang saka kahanan sing durung cetha.” Artinya? Hitam itu simbol dari sesuatu yang belum jelas, belum pasti. Mak jleb.

Dari situ, muncul diskusi. Ada yang nyaut: “Wah, cocoklogi nih.” Tapi ada juga yang bilang, “Nggak juga, lho. Kan dalam budaya Jawa, ireng itu juga bisa berarti misteri atau sesuatu yang sakral.” Akhirnya, meme itu berubah wujud. Dari bahan candaan jadi pintu masuk pembelajaran budaya. Dan ini terjadi di TikTok, Instagram, bahkan beberapa grup WA yang biasanya cuma kirim gambar motivasi pagi.

Panggung Digital yang Aneh Tapi Nyata

Fenomena Mahjong Ways 2, khususnya si scatter hitam ini, pada akhirnya jadi contoh unik gimana dunia digital bisa jadi panggung kebudayaan yang tak terduga. Di satu sisi, kita melihat bagaimana elemen visual dari sebuah permainan bisa jadi simbol, atau setidaknya starting point untuk diskusi budaya.

Mahjong sendiri, asal-usulnya dari daratan Tiongkok, bukan hal baru. Tapi dalam bentuk digital yang dibalut efek kilap dan animasi 3D, simbol-simbol seperti naga, huruf Cina, dan tentu saja scatter hitam, mengalami transformasi makna yang aneh. Orang-orang mulai bertanya, "Apa makna karakter ini?" dan tiba-tiba konten edukasi Mandarin dasar jadi laris manis. Beberapa akun bahkan mulai rutin mengunggah tutorial membaca Hanzi yang muncul di Mahjong Ways 2, lengkap dengan nada dan cara pengucapannya.

Siapa sangka? Sebuah fitur visual dalam game bisa merangsang minat belajar bahasa dan budaya asing, dan bukan karena niat awalnya memang edukatif, tapi karena orang-orang ingin tahu kenapa warnanya hitam.

Bukan Soal Menang, Tapi Soal Makna

Lucunya, pembicaraan soal scatter hitam ini justru jarang—hampir tak pernah—menyentuh soal "untung" atau "hasil". Fokusnya malah ke visual dan simbolik. Mungkin ini yang bikin dia lebih mudah masuk ke ruang publik, ke percakapan yang lebih luas, lepas dari jargon pemain atau komunitas tertentu.

Ada satu akun Twitter yang bilang, “Scatter ireng iku kaya mantan sing mbiyen gawe seneng, saiki ninggal tanpa pamit.” Ajaib, lucu, tapi juga puitis. Dan entah kenapa, banyak yang merasa terwakili.

Di sisi lain, akun-akun edukatif mencoba menjembatani keingintahuan publik dengan penjelasan yang lebih terstruktur. Beberapa di antaranya bahkan bikin mini series tentang simbol-simbol yang ada di Mahjong, mengaitkannya dengan filosofi Taoisme, warna dalam budaya Tionghoa, sampai ke tafsir Jungian soal bayangan dan kesadaran diri.

Sekilas memang tampak mengada-ada. Tapi ini internet, dan kadang yang mengada-ada justru yang paling membuka pintu untuk hal-hal yang serius.

Antara Parodi dan Peradaban

Dalam semesta medsos yang terus bergulir, kadang batas antara parodi dan pelajaran jadi kabur. Dan Mahjong Ways 2, dengan scatter hitam sebagai pentas utama, berhasil menciptakan ruang absurd yang justru memancing rasa ingin tahu lintas batas.

Bagi sebagian orang, ini tetap cuma hiburan. Tapi bagi sebagian lain, justru dari hiburan ini mereka belajar sesuatu. Bahasa Jawa, simbolisme Cina, bahkan psikologi warna. Apa yang awalnya jadi candaan iseng, berubah jadi alasan untuk baca lebih jauh, cari tahu lebih dalam.

Ada yang bilang ini cuma tren sesaat. Bisa jadi. Tapi kita tahu, sejarah budaya populer sering kali dimulai dari hal-hal yang tampak konyol. Elvis dulu juga cuma "anak nyanyi aneh" di radio. Meme scatter hitam mungkin tak selegendaris itu, tapi siapa tahu sepuluh tahun lagi, ada dosen budaya digital yang memasukkannya ke silabus.

Akhir Kata: Jangan Remehkan Simbol Hitam

Scatter hitam di Mahjong Ways 2 mungkin hanya seberkas animasi di layar. Tapi ia telah melakukan sesuatu yang tak banyak simbol lain bisa: memicu gelombang interaksi lintas budaya, menyatukan meme dan makna, dan membuka ruang diskusi yang tak pernah diduga sebelumnya.

Dan mungkin, itu sudah cukup untuk membuatnya lebih dari sekadar fitur visual. Ia telah menjadi titik temu—antara tawa, bahasa, dan rasa penasaran manusia yang memang suka mencari makna di tempat-tempat yang tak terduga.

@INDORAJA