Seorang Bapak-Bapak Ngira Mahjong Ways 2 Itu Aplikasi Investasi Kripto, Tapi Setelah Main Tiap Subuh Pakai Kacamata Baca, Sekarang Malah Jadi Top Rank Regional dan Dikenal Sebagai Master Ubin Digital

Merek: INDORAJA
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Awalnya cuma cari cuan, berakhir jadi legenda ubin

Namanya Pak Bambang. Umur 52 tahun. Biasa pakai sandal swallow ke warung, kaus oblong dari panitia reuni SMP, dan selalu bawa dua benda: dompet kulit tebal dan kacamata baca minus dua.

Waktu itu, beliau iseng buka grup WhatsApp keluarga. Ada keponakan yang share link video, bilang “lagi trending banget, bisa buat dapet untung juga kayak investasi”. Di thumbnail-nya ada tulisan Mahjong Ways 2, warna keemasan. Ada petunjuk “scatter hitam” yang katanya bikin deg-degan.

Pak Bambang, yang baru dua minggu lalu belajar apa itu kripto, langsung mikir, ini pasti aplikasi baru semacam Binance atau Tokocrypto. Gak banyak tanya, langsung install. Harapannya sederhana: bisa cari cuan sebelum harga cabai naik lagi.

Tapi yang muncul di layar bukan grafik candlestick. Bukan juga dompet digital.

Melainkan ubin-ubin Cina. Suara lonceng. Dan simbol berkilau yang entah kenapa terasa sakral.

Subuh pertama, kacamata baca, dan rasa penasaran
Hari pertama main, Pak Bambang kira dia salah aplikasi. Tapi penasaran mengalahkan logika. Tiap subuh, setelah shalat, beliau duduk di teras, kopi hitam di tangan kanan, HP di tangan kiri, kacamata baca sudah siap di ujung hidung.

Lalu mulai.

“Ubin ini apa artinya ya?” gumamnya pelan.

Setiap kali simbol hancur, dia ikut refleks goyang kepala. Waktu ubin-ubin berubah jadi emas, matanya membelalak, kayak anak kecil nonton sulap di kondangan.

Dan entah kenapa, scatter hitam itu bikin beliau senyam-senyum sendiri. Munculnya jarang, tapi sekali muncul langsung bikin suasana berubah. Sunyi subuh terasa lebih dalam. Bahkan suara ayam tetangga jadi kayak backing vocal dari langit.

“Ini mah bukan game. Ini mah meditasi,” katanya sambil ngusap layar HP pakai ujung sarung.

Lahirnya Master Ubin Digital dari perumahan Blok C

Seminggu kemudian, Pak Bambang makin serius. Beliau mulai rajin baca-baca di forum. Nanya-nanya ke anak bungsunya soal arti simbol Cina. Beli stylus dari toko online biar pencetannya presisi.

Dan yang paling mengejutkan, dalam dua minggu beliau berhasil masuk papan peringkat regional. Posisi lima besar. Warga komplek kaget. Tetangga yang tadinya cuma tahu Pak Bambang tukang nyiram tanaman, sekarang manggilnya Master Ubin.

Ibu-ibu arisan mulai bisik-bisik, “Suaminya Bu Rini itu yang main ubin-ubin digital kan?”

Anak-anak muda di komplek juga gak mau kalah. Mereka bikin grup Discord, isinya membahas “pola main ala Pak Bambang”. Katanya sih, jam subuh adalah waktu paling ampuh. Bukan karena mistis. Tapi karena katanya, “di jam-jam tenang, scatter hitam lebih jujur.”

Apakah itu fakta? Tidak jelas.

Tapi Pak Bambang percaya.

Dan banyak yang ikut percaya juga.

Scatter hitam dan makna spiritual dari sesuatu yang acak

Dalam satu sore yang agak gerimis, Pak Bambang pernah berkata begini: “Scatter hitam itu kayak hidup. Kita gak tahu kapan dia datang. Tapi kalau dia datang, kita tahu kita sedang dilihat.”

Kalimat itu sempat ditweet sama cucu Pak RT. Viral sebentar.

Karena jujur, agak masuk akal.

Scatter hitam memang ganjil. Dia muncul tiba-tiba. Tanpa pola yang bisa diprediksi. Kadang setelah putaran ke-3. Kadang nunggu sampai ke-40. Kadang muncul cuma buat menghilang lagi, ninggalin hati yang kosong dan rasa penasaran yang menempel kayak noda kopi di meja plastik.

Buat Pak Bambang, scatter itu bukan sekadar simbol.

Dia penanda. Bahwa kadang, sesuatu yang kita tunggu bisa datang tanpa sebab. Dan kadang, justru saat kita lelah menunggu, dia muncul diam-diam.

Dan bukan hanya Pak Bambang. Banyak pemain yang bilang scatter hitam itu seperti teguran lembut dari semesta.

Dari warung kopi ke media nasional
Popularitas Pak Bambang makin menjadi. Ada yang undang beliau ke podcast lokal. Ada yang ngajak kerja sama bikin kaus “subuh, kopi, scatter”. Bahkan ada wartawan dari media digital yang sempat duduk bareng beliau di warkop pojokan.

Obrolan mereka aneh, tentu. Setengah spiritual, setengah teknis, dan setengah penuh tawa yang sulit dijelaskan.

“Kalau ubin-ubin ini hancur pas scatter keluar, saya ngerasa kayak dikasih isyarat buat maafin orang-orang yang pernah nyebelin,” kata Pak Bambang sambil seruput kopi hitam.

Wartawannya cuma diam. Mencatat.

Mungkin sedang mencoba mencerna. Mungkin juga sedang mikir: “Ini orang serius apa lagi akting?”

Tapi siapa pun yang pernah main Mahjong Ways 2 tahu, rasanya memang segitu dalam. Kalau enggak, gak mungkin orang rela duduk berjam-jam cuma buat nunggu simbol berwarna hitam muncul tanpa janji.

Antara urban legend dan bapak-bapak yang konsisten
Sekarang Pak Bambang sudah tidak terlalu aktif main. Katanya mau istirahat dulu. Tapi tetap bangun subuh. Tetap duduk di teras. Kopi tetap di tangan kanan. HP kadang masih dibuka. Tapi cuma buat lihat-lihat ubin. Tidak memulai putaran.

“Kadang kita cukup ngelihat aja,” katanya.

Dan mungkin benar. Kadang cukup.

Kisah Pak Bambang jadi semacam urban legend. Diceritakan ulang di forum, di Twitter, di tongkrongan anak SMA yang baru kenal Mahjong minggu lalu. Mereka semua tahu: ada bapak-bapak dari blok C, yang awalnya cuma mau cari investasi, berakhir jadi simbol harapan digital.

Bukan karena dia kaya mendadak.

Tapi karena dia tahu cara menikmati scatter hitam dengan tenang.

@INDORAJA